Pelukis Urban

“Lirik Lagu Pelukis Urban” oleh Explicit Verbal menciptakan citra seorang seniman jalanan yang mengekspresikan pemikiran dan perasaannya melalui karya seni grafitti di tengah kesibukan kota. Lagu ini membawa pendengar ke dunia seni jalanan yang penuh warna dan menjadi bentuk protes kreatif terhadap kondisi sosial dan politik.

Lirik Lagu Pelukis Urban

[Chorus]
Ada diantara tepian jalanan
Sudut-sudut kota dan juga pinggiran
Sudah mantap nyali beraksi malam nanti
Tembok polos kan jadi penuh warna warni
Ini cara berontak jiwa jiwa muda
Bukan asal toreh sekedar tanda-tanda
Tembok jadi media, kami punya karya
Jika kau tak paham, jiwamu terlalu tua

[Verse 1]
Aku mengendap bukan lari dari siapapun
Tapi gejolak adrenalin diri tiada ampun
Beberapa kaleng cat dalam tas tersedia
Carikan aku tembok kosong sebagai media
Protes pada dogma itu sudah biasa
Kritik pedas dari jalan pada penguasa
Malam saksiku tanpa batas legal ilegal
Kreasi ini seni, bukan sekedar vandal
Sketsa dalam tas kuambil secarik
Deru jantung dengar sirine makin menarik
Lalu kuukir sign tag agar kau kenali
Tapi siapa kami biarkan jadi misteri
Pelukis urban bengal, bukan kriminal
Keindahan disodor graffiti dan mural
Bung ayo bung ala afandi
Atau kala usir penjajah merdeka atau mati

[Chorus]
Ada diantara tepian jalanan
Sudut-sudut kota dan juga pinggiran
Sudah mantap nyali beraksi malam nanti
Tembok polos kan jadi penuh warna warni
Ini cara berontak jiwa jiwa muda
Bukan asal toreh sekedar tanda-tanda
Tembok jadi media, kami punya karya
Jika kau tak paham, jiwamu terlalu tua

[Verse 2]
Hadirkan warna warni disudut kota
Reruntuhan bangunan dipoles rata
Jibaku diantara tembok dan kaleng cat
Ada bomber yang bergerak dengan cekat
Kukuhkan bagian dari empat elemen
Seni ini luas tak tunduk pada segmen
Konsisten tembok keras jadi kanvas
Meski aerosol kadang buat sesak nafas
Seperti alexander brenner dengan pilok
Melabrak sistem dengan cat bukan golok
Cela diolok-olok lewat aksi visual
Lebih singkat dari headline koran yang membual
Korelasi writer bomber dan slogan protes
Jiwa muda kan berontak lihat yang tak beres
Seni jalanan ini jadi bukti reaksi
Saat pagar wakil rakyat halangi demo dan aksi

[Chorus]
Ada diantara tepian jalanan
Sudut-sudut kota dan juga pinggiran
Sudah mantap nyali beraksi malam nanti
Tembok polos kan jadi penuh warna warni
Ini cara berontak jiwa jiwa muda
Bukan asal toreh sekedar tanda-tanda
Tembok jadi media, kami punya karya
Jika kau tak paham, jiwamu terlalu tua

Deskripsi

Lirik lagu ini menggambarkan semangat dan kebebasan seorang “Pelukis Urban” yang menggunakan tembok kota sebagai kanvasnya. Dalam menggambarkan seni jalanan, lirik mencerminkan semangat perlawanan terhadap norma dan ekspresi kreatif sebagai bentuk protes terhadap sistem yang ada. Penggunaan kata-kata yang kuat dan gambaran visual melalui lirik menciptakan citra seni jalanan sebagai media perubahan.

FAQs

Apa yang menjadi inspirasi di balik lagu ini?

Lagu ini mungkin terinspirasi oleh kehidupan seniman jalanan yang berusaha mengubah realitas sosial melalui seni grafitti.

Apakah “Pelukis Urban” mencoba menyampaikan pesan politis?

Lirik mengandung unsur protes terhadap sistem dan ketidakpuasan terhadap kondisi sosial, memberikan kesan bahwa seni jalanan di sini juga sebagai bentuk pernyataan politis.

Bagaimana lagu ini merangkum semangat seni jalanan?

Lirik mencerminkan semangat kebebasan dan ekspresi kreatif seniman jalanan, menunjukkan bahwa seni dapat menjadi sarana protes dan pemikiran kritis.

Apa yang dimaksud dengan “Jiwa muda kan berontak lihat yang tak beres”?

Lirik ini mungkin mengacu pada semangat generasi muda yang ingin melawan ketidakadilan dan ketidakpuasan terhadap ketidakberesan dalam masyarakat.

Bagaimana lagu ini menciptakan gambaran visual tentang seni jalanan?

Melalui kata-kata yang kuat dan deskripsi visual, lirik lagu menciptakan gambaran tentang seni jalanan sebagai bentuk ekspresi yang kuat dan penuh warna.

Credits

Performed By
Explicit Verbal/10
Written By
Aditya Ewangga/10
Label
Do It! Management/10
Release Date
July 15, 2019/10

You cannot copy content of this page